Wa Ja`alnā Fī Al-'Arđi Rawāsiya 'An Tamīda Bihim Wa Ja`alnā Fīhā Fijājāan Subulāan La`allahum Yahtadūna.
Dan Kami telah menjadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh agar ia (tidak) guncang bersama mereka, dan Kami jadikan (pula) di sana jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.
Wa Ja`alnā As-Samā'a Saqfāan Maĥfūžāan Wa Hum `An 'Āyātihā Mu`riđūna.
Dan Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, namun mereka tetap berpaling dari tanda-tanda (kebesaran Allah) itu (matahari, bulan, angin, awan, dan lain-lain).
Wa Huwa Al-Ladhī Khalaqa Al-Layla Wa An-Nahāra Wa Ash-Shamsa Wa Al-Qamara Kullun Fī Falakin Yasbaĥūna.
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya.
Wa Mā Ja`alnā Libasharin Min Qablika Al-Khulda 'Afa'īn Mitta Fahum Al-Khālidūna.
Dan Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia sebelum engkau (Muhammad); maka jika engkau wafat, apakah mereka akan kekal?
Kullu Nafsin Dhā'iqatu Al-Mawti Wa Nablūkum Bish-Sharri Wa Al-Khayri Fitnatan Wa 'Ilaynā Turja`ūna.
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.
Wa 'Idhā Ra'āka Al-Ladhīna Kafarū 'In Yattakhidhūnaka 'Illā Huzūan 'Ahadhā Al-Ladhī Yadhkuru 'Ālihatakum Wa Hum Bidhikri Ar-Raĥmāni Hum Kāfirūna.
Dan apabila orang-orang kafir itu melihat engkau (Muhammad), mereka hanya memperlakukan engkau menjadi bahan ejekan. (Mereka mengatakan), “Apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhanmu?” Padahal mereka orang yang ingkar mengingat Allah Yang Maha Pengasih.
Khuliqa Al-'Insānu Min `Ajalin Sa'urīkum 'Āyātī Falā Tasta`jilūnī.
Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Ku. Maka janganlah kamu meminta Aku menyegerakannya.
Wa Yaqūlūna Mataá Hādhā Al-Wa`du 'In Kuntum Şādiqīna.
Dan mereka berkata, “Kapankah janji itu (akan datang), jika kamu orang yang benar?”
Law Ya`lamu Al-Ladhīna Kafarū Ĥīna Lā Yakuffūna `An Wujūhihim An-Nāra Wa Lā `An Žuhūrihim Wa Lā Hum Yunşarūna.
Seandainya orang kafir itu mengetahui, ketika mereka itu tidak mampu mengelakkan api neraka dari wajah dan punggung mereka, sedang mereka tidak mendapat pertolongan (tentulah mereka tidak meminta disegerakan).
Bal Ta'tīhim Baghtatan Fatabhatuhum Falā Yastaţī`ūna Raddahā Wa Lā Hum Yunžarūna.
Sebenarnya (hari Kiamat) itu akan datang kepada mereka secara tiba-tiba, lalu mereka menjadi panik; maka mereka tidak sanggup menolaknya dan tidak (pula) diberi penangguhan (waktu).