Wa Lā Tamuddanna `Aynayka 'Ilaá Mā Matta`nā Bihi 'Azwājāan Minhum Zahrata Al-Ĥayāati Ad-Dunyā Linaftinahum Fīhi Wa Rizqu Rabbika Khayrun Wa 'Abqaá.
Dan janganlah engkau tujukan pandangan matamu kepada kenikmatan yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka, (sebagai) bunga kehidupan dunia agar Kami uji mereka dengan (kesenangan) itu. Karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal.
Wa 'Mur 'Ahlaka Biş-Şalāati Wa Aşţabir `Alayhā Lā Nas'aluka Rizqāan Naĥnu Narzuquka Wa Al-`Āqibatu Lilttaqwaá.
Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.
Wa Qālū Lawlā Ya'tīnā Bi'āyatin Min Rabbihi 'Awalam Ta'tihim Bayyinatu Mā Fī Aş-Şuĥufi Al-'Ūlaá.
Dan mereka berkata, “Mengapa dia tidak membawa tanda (bukti) kepada kami dari Tuhannya?” Bukankah telah datang kepada mereka bukti (yang nyata) sebagaimana yang tersebut di dalam kitab-kitab yang dahulu?
Wa Law 'Annā 'Ahlaknāhum Bi`adhābin Min Qablihi Laqālū Rabbanā Lawlā 'Arsalta 'Ilaynā Rasūlāan Fanattabi`a 'Āyātika Min Qabli 'An Nadhilla Wa Nakhzaá.
Dan kalau mereka Kami binasakan dengan suatu siksaan sebelumnya (Al-Qur'an itu diturunkan), tentulah mereka berkata, “Ya Tuhan kami, mengapa tidak Engkau utus seorang rasul kepada kami, sehingga kami mengikuti ayat-ayat-Mu sebelum kami menjadi hina dan rendah?”
Qul Kullun Mutarabbişun Fatarabbaşū Fasata`lamūna Man 'Aşĥābu Aş-Şirāţi As-Sawīyi Wa Man Ahtadaá
Katakanlah (Muhammad), “Masing-masing (kita) menanti, maka nantikanlah olehmu! Dan kelak kamu akan mengetahui, siapa yang menempuh jalan yang lurus, dan siapa yang telah mendapat petunjuk.”