Qālū Lan Nabraĥa `Alayhi `Ākifīna Ĥattaá Yarji`a 'Ilaynā Mūsaá.
Mereka menjawab, “Kami tidak akan meninggalkannya (dan) tetap menyembahnya (patung anak sapi) sampai Musa kembali kepada kami.”
Qāla Yā Hārūnu Mā Mana`aka 'Idh Ra'aytahum Đallū.
Dia (Musa) berkata, “Wahai Harun! Apa yang menghalangimu ketika engkau melihat mereka telah sesat,
'Allā Tattabi`anī 'Afa`aşayta 'Amrī.
(sehingga) engkau tidak mengikuti aku? Apakah engkau telah (sengaja) melanggar perintahku?”
Qāla Yabna'uumma Lā Ta'khudh Biliĥyatī Wa Lā Bira'sī 'Innī Khashītu 'An Taqūla Farraqta Bayna Banī 'Isrā'īla Wa Lam Tarqub Qawlī.
Dia (Harun) menjawab, “Wahai putra ibuku! Janganlah engkau pegang janggutku dan jangan (pula) kepalaku. Aku sungguh khawatir engkau akan berkata (kepadaku), ‘Engkau telah memecah belah antara Bani Israil dan engkau tidak memelihara amanatku.’”
Qāla Famā Khaţbuka Yā Sāmirīyu.
Dia (Musa) berkata, “Apakah yang mendorongmu (berbuat demikian) wahai Samiri?”
Qāla Başurtu Bimā Lam Yabşurū Bihi Faqabađtu Qabđatan Min 'Athari Ar-Rasūli Fanabadhtuhā Wa Kadhalika Sawwalat Lī Nafsī.
Dia (Samiri) menjawab, “Aku mengetahui sesuatu yang tidak mereka ketahui, jadi aku ambil segenggam (tanah dari) jejak rasul lalu aku melemparkannya (ke dalam api itu), demikianlah nafsuku membujukku.”
Qāla Fādh/hab Fa'inna Laka Fī Al-Ĥayāati 'An Taqūla Lā Misāsa Wa 'Inna Laka Maw`idāan Lan Tukhlafahu Wa Anžur 'Ilaá 'Ilahika Al-Ladhī Žalta `Alayhi `Ākifāan Lanuĥarriqannahu Thumma Lanansifannahu Fī Al-Yammi Nasfāan.
Dia (Musa) berkata, “Pergilah kau! Maka sesungguhnya di dalam kehidupan (di dunia) engkau (hanya dapat) mengatakan, ‘Janganlah menyentuh (aku),’. Dan engkau pasti mendapat (hukuman) yang telah dijanjikan (di akhirat) yang tidak akan dapat engkau hindari, dan lihatlah tuhanmu itu yang engkau tetap menyembahnya. Kami pasti akan membakarnya, kemudian sungguh kami akan menghamburkannya (abunya) ke dalam laut (berserakan).
'Innamā 'Ilahukum Allāhu Al-Ladhī Lā 'Ilāha 'Illā Huwa Wasi`a Kulla Shay'in `Ilmāan.
Sungguh, Tuhanmu hanyalah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu.”
Kadhālika Naquşşu `Alayka Min 'Anbā'i Mā Qad Sabaqa Wa Qad 'Ātaynāka Min Ladunnā Dhikrāan.
Demikianlah Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah (umat) yang telah lalu, dan sungguh, telah Kami berikan kepadamu suatu peringatan (Al-Qur'an) dari sisi Kami.
Man 'A`rađa `Anhu Fa'innahu Yaĥmilu Yawma Al-Qiyāmati Wizrāan.
Barangsiapa berpaling darinya (Al-Qur'an), maka sesungguhnya dia akan memikul beban yang berat (dosa) pada hari Kiamat,