Sal Banī 'Isrā'īla Kam 'Ātaynāhum Min 'Āyatin Bayyinatin Wa Man Yubaddil Ni`mata Allāhi Min Ba`di Mā Jā'at/hu Fa'inna Allāha Shadīdu Al-`Iqābi.
Tanyakanlah kepada Bani Israil, berapa banyak bukti nyata yang telah Kami berikan kepada mereka. Barangsiapa menukar nikmat Allah setelah (nikmat itu) datang kepadanya, maka sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya.
Zuyyina Lilladhīna Kafarū Al-Ĥayāatu Ad-Dunyā Wa Yaskharūna Mina Al-Ladhīna 'Āmanū Wa Al-Ladhīna Attaqaw Fawqahum Yawma Al-Qiyāmati Wa Allāhu Yarzuqu Man Yashā'u Bighayri Ĥisābin.
Kehidupan dunia dijadikan terasa indah dalam pandangan orang-orang yang kafir, dan mereka menghina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu berada di atas mereka pada hari Kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.
Kāna An-Nāsu 'Ummatan Wāĥidatan Faba`atha Allāhu An-Nabīyīna Mubashshirīna Wa Mundhirīna Wa 'Anzala Ma`ahum Al-Kitāba Bil-Ĥaqqi Liyaĥkuma Bayna An-Nāsi Fīmā Akhtalafū Fīhi Wa Mā Akhtalafa Fīhi 'Illā Al-Ladhīna 'Ūtūhu Min Ba`di Mā Jā'at/hum Al-Bayyinātu Baghyāan Baynahum Fahadaá Allāhu Al-Ladhīna 'Āmanū Limā Akhtalafū Fīhi Mina Al-Ĥaqqi Bi'idhnihi Wa Allāhu Yahdī Man Yashā'u 'Ilaá Şirāţin Mustaqīmin.
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.
'Am Ĥasibtum 'An Tadkhulū Al-Jannata Wa Lammā Ya'tikum Mathalu Al-Ladhīna Khalaw Min Qablikum Massat/hum Al-Ba'sā'u Wa Ađ-Đarrā'u Wa Zulzilū Ĥattaá Yaqūla Ar-Rasūlu Wa Al-Ladhīna 'Āmanū Ma`ahu Mataá Naşru Allāhi 'Alā 'Inna Naşra Allāhi Qarībun.
Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.
Yas'alūnaka Mādhā Yunfiqūna Qul Mā 'Anfaqtum Min Khayrin Falilwālidayni Wa Al-'Aqrabīna Wa Al-Yatāmaá Wa Al-Masākīni Wa Abni As-Sabīli Wa Mā Taf`alū Min Khayrin Fa'inna Allāha Bihi `Alīmun.
Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan.” Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.
Kutiba `Alaykum Al-Qitālu Wa Huwa Kurhun Lakum Wa `Asá 'An Takrahū Shay'āan Wa Huwa Khayrun Lakum Wa `Asaá 'An Tuĥibbū Shay'āan Wa Huwa Sharrun Lakum Wa Allāhu Ya`lamu Wa 'Antum Lā Ta`lamūna.
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
Yas'alūnaka `An Ash-Shahri Al-Ĥarāmi Qitālin Fīhi Qul Qitālun Fīhi Kabīrun Wa Şaddun `An Sabīli Allāhi Wa Kufrun Bihi Wa Al-Masjidi Al-Ĥarāmi Wa 'Ikhrāju 'Ahlihi Minhu 'Akbaru `Inda Allāhi Wa Al-Fitnatu 'Akbaru Mina Al-Qatli Wa Lā Yazālūna Yuqātilūnakum Ĥattaá Yaruddūkum `An Dīnikum 'In Astaţā`ū Wa Man Yartadid Minkum `An Dīnihi Fayamut Wa Huwa Kāfirun Fa'ūlā'ika Ĥabiţat 'A`māluhum Fī Ad-Dunyā Wa Al-'Ākhirati Wa 'Ūlā'ika 'Aşĥābu An-Nāri Hum Fīhā Khālidūna.
Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Tetapi menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Sedangkan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu, jika mereka sanggup. Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”
'Inna Al-Ladhīna 'Āmanū Wa Al-Ladhīna Hājarū Wa Jāhadū Fī Sabīli Allāhi 'Ūlā'ika Yarjūna Raĥmata Allāhi Wa Allāhu Ghafūrun Raĥīmun.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Yas'alūnaka `An Al-Khamri Wa Al-Maysiri Qul Fīhimā 'Ithmun Kabīrun Wa Manāfi`u Lilnnāsi Wa 'Ithmuhumā 'Akbaru Min Naf`ihimā Wa Yas'alūnaka Mādhā Yunfiqūna Qul Al-`Afwa Kadhālika Yubayyinu Allāhu Lakum Al-'Āyāti La`allakum Tatafakkarūna.
Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya.” Dan mereka menanyakan kepadamu (tentang) apa yang (harus) mereka infakkan. Katakanlah, “Kelebihan (dari apa yang diperlukan).” Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan,
Fī Ad-Dunyā Wa Al-'Ākhirati Wa Yas'alūnaka `An Al-Yatāmaá Qul 'Işlāĥun Lahum Khayrun Wa 'In Tukhāliţūhum Fa'ikhwānukum Wa Allāhu Ya`lamu Al-Mufsida Mina Al-Muşliĥi Wa Law Shā'a Allāhu La'a`natakum 'Inna Allāha `Azīzun Ĥakīmun.
Tentang dunia dan akhirat. Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang anak-anak yatim. Katakanlah, “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik!” Dan jika kamu mempergauli mereka, maka mereka adalah saudara-saudaramu. Allah mengetahui orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan. Dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia datangkan kesulitan kepadamu. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.