Tilka 'Ummatun Qad Khalat Lahā Mā Kasabat Wa Lakum Mā Kasabtum Wa Lā Tus'alūna `Ammā Kānū Ya`malūna.
Itulah umat yang telah lalu. Baginya apa yang telah mereka usahakan dan bagimu apa yang telah kamu usahakan. Dan kamu tidak akan diminta (pertanggungjawaban) tentang apa yang dahulu mereka kerjakan.
Sayaqūlu As-Sufahā'u Mina An-Nāsi Mā Wa Llāhum `An Qiblatihim Allatī Kānū `Alayhā Qul Lillāhi Al-Mashriqu Wa Al-Maghribu Yahdī Man Yashā'u 'Ilaá Şirāţin Mustaqīmin.
Orang-orang yang kurang akal di antara manusia akan berkata, “Apakah yang memalingkan mereka (Muslim) dari kiblat yang dahulu mereka (berkiblat) kepadanya?” Katakanlah (Muhammad), “Milik Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.”
Wa Kadhalika Ja`alnākum 'Ummatan Wasaţāan Litakūnū Shuhadā'a `Alaá An-Nāsi Wa Yakūna Ar-Rasūlu `Alaykum Shahīdāan Wa Mā Ja`alnā Al-Qiblata Allatī Kunta `Alayhā 'Illā Lina`lama Man Yattabi`u Ar-Rasūla Mimman Yanqalibu `Alaá `Aqibayhi Wa 'In Kānat Lakabīratan 'Illā `Alaá Al-Ladhīna Hadaá Allāhu Wa Mā Kāna Allāhu Liyuđī`a 'Īmānakum 'Inna Allāha Bin-Nāsi Lara'ūfun Raĥīmun.
Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia.
Qad Naraá Taqalluba Wajhika Fī As-Samā'i Falanuwalliyannaka Qiblatan Tarđāhā Fawalli Wajhaka Shaţra Al-Masjidi Al-Ĥarāmi Wa Ĥaythu Mā Kuntum Fawallū Wujūhakum Shaţrahu Wa 'Inna Al-Ladhīna 'Ūtū Al-Kitāba Laya`lamūna 'Annahu Al-Ĥaqqu Min Rabbihim Wa Mā Allāhu Bighāfilin `Ammā Ya`malūna.
Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.
Wa La'in 'Atayta Al-Ladhīna 'Ūtū Al-Kitāba Bikulli 'Āyatin Mā Tabi`ū Qiblataka Wa Mā 'Anta Bitābi`in Qiblatahum Wa Mā Ba`đuhum Bitābi`in Qiblata Ba`đin Wa La'in Attaba`ta 'Ahwā'ahum Min Ba`di Mā Jā'aka Mina Al-`Ilmi 'Innaka 'Idhāan Lamina Až-Žālimīna.
Dan walaupun engkau (Muhammad) memberikan semua ayat (keterangan) kepada orang-orang yang diberi Kitab itu, mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan engkau pun tidak akan mengikuti kiblat mereka. Sebagian mereka tidak akan mengikuti kiblat sebagian yang lain. Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah sampai ilmu kepadamu, niscaya eng-kau termasuk orang-orang zalim.
Al-Ladhīna 'Ātaynāhum Al-Kitāba Ya`rifūnahu Kamā Ya`rifūna 'Abnā'ahum Wa 'Inna Farīqāan Minhum Layaktumūna Al-Ĥaqqa Wa Hum Ya`lamūna.
Orang-orang yang telah Kami beri Kitab (Taurat dan Injil) mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Sesungguhnya sebagian mereka pasti menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui(nya).
Al-Ĥaqqu Min Rabbika Falā Takūnanna Mina Al-Mumtarīna.
Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu.
Wa Likullin Wijhatun Huwa Muwallīhā Fāstabiqū Al-Khayrāti 'Ayna Mā Takūnū Ya'ti Bikum Allāhu Jamī`āan 'Inna Allāha `Alaá Kulli Shay'in Qadīrun.
Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Wa Min Ĥaythu Kharajta Fawalli Wajhaka Shaţra Al-Masjidi Al-Ĥarāmi Wa 'Innahu Lalĥaqqu Min Rabbika Wa Mā Allāhu Bighāfilin `Ammā Ta`malūna.
Dan dari manapun engkau (Muhammad) keluar, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam, sesungguhnya itu benar-benar ketentuan dari Tuhanmu. Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.
Wa Min Ĥaythu Kharajta Fawalli Wajhaka Shaţra Al-Masjidi Al-Ĥarāmi Wa Ĥaythu Mā Kuntum Fawallū Wujūhakum Shaţrahu Li'allā Yakūna Lilnnāsi `Alaykum Ĥujjatun 'Illā Al-Ladhīna Žalamū Minhum Falā Takhshawhum Wa Akhshawnī Wa Li'atimma Ni`matī `Alaykum Wa La`allakum Tahtadūna.
Dan dari manapun engkau (Muhammad) keluar, maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja kamu berada, maka hadapkanlah wajahmu ke arah itu, agar tidak ada alasan bagi manusia (untuk menentangmu), kecuali orang-orang yang zalim di antara mereka. Janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, agar Aku sempurnakan nikmat-Ku kepadamu, dan agar kamu mendapat petunjuk.