Al-Ladhīna 'Ātaynāhum Al-Kitāba Yatlūnahu Ĥaqqa Tilāwatihi 'Ūlā'ika Yu'uminūna Bihi Wa Man Yakfur Bihi Fa'ūlā'ika Hum Al-Khāsirūna.
Orang-orang yang telah Kami beri Kitab, mereka membacanya sebagaimana mestinya, mereka itulah yang beriman kepadanya. Dan barangsiapa ingkar kepadanya, mereka itulah orang-orang yang rugi.
Yā Banī 'Isrā'īla Adhkurū Ni`matī Allatī 'An`amtu `Alaykum Wa 'Annī Fađđaltukum `Alaá Al-`Ālamīna.
Wahai Bani Israil! Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu dan Aku telah melebihkan kamu dari semua umat yang lain di alam ini (pada masa itu).
Wa Attaqū Yawmāan Lā Tajzī Nafsun `An Nafsin Shay'āan Wa Lā Yuqbalu Minhā `Adlun Wa Lā Tanfa`uhā Shafā`atun Wa Lā Hum Yunşarūna.
Dan takutlah kamu pada hari, (ketika) tidak seorang pun dapat menggantikan (membela) orang lain sedikit pun, tebusan tidak diterima, bantuan tidak berguna baginya, dan mereka tidak akan ditolong.
Wa 'Idh Abtalaá 'Ibrāhīma Rabbuhu Bikalimātin Fa'atammahunna Qāla 'Innī Jā`iluka Lilnnāsi 'Imāmāan Qāla Wa Min Dhurrīyatī Qāla Lā Yanālu `Ahdī Až-Žālimīna.
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “Dan (juga) dari anak cucuku?” Allah berfirman, “(Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim.”
Wa 'Idh Ja`alnā Al-Bayta Mathābatan Lilnnāsi Wa 'Amnāan Wa Attakhidhū Min Maqāmi 'Ibrāhīma Muşallan Wa `Ahidnā 'Ilaá 'Ibrāhīma Wa 'Ismā`īla 'An Ţahhirā Baytī Lilţţā'ifīna Wa Al-`Ākifīna Wa Ar-Rukka`i As-Sujūdi.
Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka’bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang yang iktikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud!”
Wa 'Idh Qāla 'Ibrāhīmu Rabbi Aj`al Hādhā Baladāan 'Āmināan Wa Arzuq 'Ahlahu Mina Ath-Thamarāti Man 'Āmana Minhum Billāhi Wa Al-Yawmi Al-'Ākhiri Qāla Wa Man Kafara Fa'umatti`uhu Qalīlāan Thumma 'Ađţarruhu 'Ilaá `Adhābi An-Nāri Wa Bi'sa Al-Maşīru.
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Mekah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian,” Dia (Allah) berfirman, “Dan kepada orang yang kafir akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.”
Wa 'Idh Yarfa`u 'Ibrāhīmu Al-Qawā`ida Mina Al-Bayti Wa 'Ismā`īlu Rabbanā Taqabbal Minnā 'Innaka 'Anta As-Samī`u Al-`Alīmu.
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail, (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
Rabbanā Wa Aj`alnā Muslimayni Laka Wa Min Dhurrīyatinā 'Ummatan Muslimatan Laka Wa 'Arinā Manāsikanā Wa Tub `Alaynā 'Innaka 'Anta At-Tawwābu Ar-Raĥīmu.
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan ibadah (haji) kami, dan terimalah tobat kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.
Rabbanā Wa Ab`ath Fīhim Rasūlāan Minhum Yatlū `Alayhim 'Āyātika Wa Yu`allimuhum Al-Kitāba Wa Al-Ĥikmata Wa Yuzakkīhim 'Innaka 'Anta Al-`Azīzu Al-Ĥakīmu.
Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.”
Wa Man Yarghabu `An Millati 'Ibrāhīma 'Illā Man Safiha Nafsahu Wa Laqad Aşţafaynāhu Fī Ad-Dunyā Wa 'Innahu Fī Al-'Ākhirati Lamina Aş-Şāliĥīna.
Dan orang yang membenci agama Ibrahim, hanyalah orang yang memperbodoh dirinya sendiri. Dan sungguh, Kami telah memilihnya (Ibrahim) di dunia ini. Dan sesungguhnya di akhirat dia termasuk orang-orang saleh.