Wa 'Idhā Qīla Lahum 'Āminū Bimā 'Anzala Allāhu Qālū Nu'uminu Bimā 'Unzila `Alaynā Wa Yakfurūna Bimā Warā'ahu Wa Huwa Al-Ĥaqqu Muşaddiqāan Limā Ma`ahum Qul Falima Taqtulūna 'Anbiyā'a Allāhi Min Qablu 'In Kuntum Mu'uminīna.
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Qur'an),” mereka menjawab, “Kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami.” Dan mereka ingkar kepada apa yang setelahnya, padahal (Al-Qur'an) itu adalah yang hak yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah (Muhammad), “Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika kamu orang-orang beriman?”
Wa Laqad Jā'akum Mūsaá Bil-Bayyināti Thumma Attakhadhtum Al-`Ijla Min Ba`dihi Wa 'Antum Žālimūna.
Dan sungguh, Musa telah datang kepadamu dengan bukti-bukti kebenaran, kemudian kamu mengambil (patung) anak sapi (sebagai sesembahan) setelah (kepergian)nya, dan kamu (menjadi) orang-orang zalim.
Wa 'Idh 'Akhadhnā Mīthāqakum Wa Rafa`nā Fawqakum Aţ-Ţūra Khudhū Mā 'Ātaynākum Biqūwatin Wa Asma`ū Qālū Sami`nā Wa `Aşaynā Wa 'Ushribū Fī Qulūbihim Al-`Ijla Bikufrihim Qul Bi'samā Ya'murukum Bihi 'Īmānukum 'In Kuntum Mu'uminīna.
Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji kamu dan Kami angkat gunung (Sinai) di atasmu (seraya berfirman), “Pegang teguhlah apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!” Mereka menjawab, “Kami mendengarkan tetapi kami tidak menaati.” Dan diresapkanlah ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah patung) anak sapi karena kekafiran mereka. Katakanlah, “Sangat buruk apa yang diperintahkan oleh kepercayaanmu kepadamu jika kamu orang-orang beriman!”
Qul 'In Kānat Lakum Ad-Dāru Al-'Ākhiratu `Inda Allāhi Khālişatan Min Dūni An-Nāsi Fatamannaw Al-Mawta 'In Kuntum Şādiqīna.
Katakanlah (Muhammad), “Jika negeri akhirat di sisi Allah, khusus untukmu saja bukan untuk orang lain, maka mintalah kematian jika kamu orang yang benar.”
Wa Lan Yatamannawhu 'Abadāan Bimā Qaddamat 'Aydīhim Wa Allāhu `Alīmun Biž-Žālimīna.
Tetapi mereka tidak akan menginginkan kematian itu sama sekali, karena dosa-dosa yang telah dilakukan tangan-tangan mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang zalim.
Wa Latajidannahum 'Aĥraşa An-Nāsi `Alaá Ĥayāatin Wa Mina Al-Ladhīna 'Ashrakū Yawaddu 'Aĥaduhum Law Yu`ammaru 'Alfa Sanatin Wa Mā Huwa Bimuzaĥziĥihi Mina Al-`Adhābi 'An Yu`ammara Wa Allāhu Başīrun Bimā Ya`malūna.
Dan sungguh, engkau (Muhammad) akan mendapati mereka (orang-orang Yahudi), manusia yang paling tamak akan kehidupan (dunia), bahkan (lebih tamak) dari orang-orang musyrik. Masing-masing dari mereka, ingin diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
Qul Man Kāna `Adūwāan Lijibrīla Fa'innahu Nazzalahu `Alaá Qalbika Bi'idhni Allāhi Muşaddiqāan Limā Bayna Yadayhi Wa Hudan Wa Bushraá Lilmu'uminīna.
Katakanlah (Muhammad), “Barangsiapa menjadi musuh Jibril, maka (ketahuilah) bahwa dialah yang telah menurunkan (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan izin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman.”
Man Kāna `Adūwāan Lillāhi Wa Malā'ikatihi Wa Rusulihi Wa Jibrīla Wa Mīkāla Fa'inna Allāha `Adūwun Lilkāfirīna.
Barangsiapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir.
Wa Laqad 'Anzalnā 'Ilayka 'Āyātin Bayyinātin Wa Mā Yakfuru Bihā 'Illā Al-Fāsiqūna.
Dan sungguh, Kami telah menurunkan ayat-ayat yang jelas kepadamu (Muhammad), dan tidaklah ada yang mengingkarinya selain orang-orang fasik.
'Awa Kullamā `Āhadū `Ahdāan Nabadhahu Farīqun Minhum Bal 'Aktharuhum Lā Yu'uminūna.
Dan mengapa setiap kali mereka mengikat janji, sekelompok mereka melanggarnya? Sedangkan sebagian besar mereka tidak beriman.