Sebagian ulama membaca firman-Nya:
...dari tempat yang rendah.
menjadi man tahtaha, yang artinya orang yang ada di tempat yang lebih rendah daripadanya. Sedangkan ulama lainnya membacanya sesuai dengan apa yang tertera di-dalam mus-haf, yakni min tahtiha, dengan mengartikan huruf min sebagai huruf jar.
Ulama tafsir berbeda pendapat mengenai orang yang menyeru Maryam, siapakah dia sebenarnya?
Al-Aufi dan lain-lainnya telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah.
Bahwa yang menyerunya adalah malaikat Jibril, dan Isa masih belum berbicara sebelum ibunya membawanya kepada kaumnya.
Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah. (Maryam:24) Bahwa yang menyerunya adalah Isa putra Maryam.
Pendapat ini bersumber dari salah satu di antara dua riwayat yang bersumber dari Sa'id ibnu Jubair, bahwa orang yang menyerunya adalah putranya. Selanjutnya Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa tidakkah kamu mendengar firman-Nya yang mengatakan: maka Maryam menunjuk kepada anaknya. (Maryam:29) Pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir di dalam kitab tafsirnya, juga oleh Ibnu Zaid.
Firman Allah Swt.:
Janganlah kamu bersedih hati.
Yakni Malaikat Jibril menyerunya seraya mengatakan bahwa janganlah kamu bersedih hati.
sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.
Sufyan As-Sauri dan Syu'bah telah meriwayatkan dari Abu Ishaq, dari Al-Barra ibnu Azib, sehubungan dengan firman-Nya:
sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.
Bahwa yang dimaksud dengan sariyya ialah anak-anak sungai.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Ali ibnu Abu Talhah, dari Ibnu Abbas, bahwa as-sariy artinya sungai.
Hal yang sama telah dikatakan pula oleh Amr ibnu Maimun, bahwa as-sariy artinya sungai airnya dapat diminum.
Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud ialah sungai menurut bahasa Siryani,
Said ibnu Jubair mengatakan sungai kecil dengan bahasa Nabti.
Ad-Dahhak mengatakan bahwa yang dimaksud ialah sungai kecil menurut bahasa Siryani.
Ibrahim An-Nakha'i mengatakan sungai kecil.
Qatadah mengatakan bahwa as-sariy artinya anak sungai menurut dialek penduduk Hijaz.
Wahb ibnu Munabbih mengatakan, as-sariy artinya sungai kecil yang mengalir.
As-Saddi mengatakan sungai. Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir.
Hal ini telah disebutkan di dalam sebuah hadis marfu',
Ulama lainnya mengatakan bahwa yang dimaksud dengan as-sariy adalah Isa a.s. Hal ini dikatakan oleh Al-Hasan, Ar-Rabi' ibnu Anas, Muhammad ibnu Abbad ibnu Ja'far.
Pendapat ini bersumber dari salah satu di antara dua riwayat yang bersumber dari Qatadah, dan pendapat Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam. Tetapi pendapat yang paling kuat adalah pendapat yang pertama,