Wa Kadhalika 'A`tharnā `Alayhim Liya`lamū 'Anna Wa`da Allāhi Ĥaqqun Wa 'Anna As-Sā`ata Lā Rayba Fīhā 'Idh Yatanāza`ūna Baynahum 'Amrahum Faqālū Abnū `Alayhim Bunyānāan Rabbuhum 'A`lamu Bihim Qāla Al-Ladhīna Ghalabū `Alaá 'Amrihim Lanattakhidhanna `Alayhim Masjidāan.
Dan demikian (pula) Kami perlihatkan (manusia) dengan mereka, agar mereka tahu, bahwa janji Allah benar, dan bahwa (kedatangan) hari Kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika mereka berselisih tentang urusan mereka, maka mereka berkata, “Dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka.” Orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, “Kami pasti akan mendirikan sebuah rumah ibadah di atasnya.”
Sayaqūlūna Thalāthatun Rābi`uhum Kalbuhum Wa Yaqūlūna Khamsatun Sādisuhum Kalbuhum Rajmāan Bil-Ghaybi Wa Yaqūlūna Sab`atun Wa Thāminuhum Kalbuhum Qul Rabbī 'A`lamu Bi`iddatihim Mā Ya`lamuhum 'Illā Qalīlun Falā Tumāri Fīhim 'Illā Mirā'an Žāhirāan Wa Lā Tastafti Fīhim Minhum 'Aĥadāan.
Nanti (ada orang yang akan) mengatakan, ”(Jumlah mereka) tiga (orang), yang ke empat adalah anjingnya,” dan (yang lain) mengatakan, “(Jumlah mereka) lima (orang), yang ke enam adalah anjingnya,” sebagai terkaan terhadap yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan, “(Jumlah mereka) tujuh (orang), yang ke delapan adalah anjingnya.” Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit.” Karena itu janganlah engkau (Muhammad) berbantah tentang hal mereka, kecuali perbantahan lahir saja dan jangan engkau menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada siapa pun.
Wa Lā Taqūlanna Lishay'in 'Innī Fā`ilun Dhālika Ghadāan.
Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, “Aku pasti melakukan itu besok pagi,”
'Illā 'An Yashā'a Allāhu Wa Adhkur Rabbaka 'Idhā Nasīta Wa Qul `Asaá 'An Yahdiyanī Rabbī Li'qraba Min Hādhā Rashadāan.
kecuali (dengan mengatakan), “Insya Allah.” Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini.”
Wa Labithū Fī Kahfihim Thalātha Miā'atin Sinīna Wa Azdādū Tis`āan.
Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun.
Quli Allāhu 'A`lamu Bimā Labithū Lahu Ghaybu As-Samāwāti Wa Al-'Arđi 'Abşir Bihi Wa 'Asmi` Mā Lahum Min Dūnihi Min Wa Līyin Wa Lā Yushriku Fī Ĥukmihi 'Aĥadāan.
Katakanlah, “Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); milik-Nya semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tidak ada seorang pelindung pun bagi mereka selain Dia; dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan.”
Wa Atlu Mā 'Ūĥiya 'Ilayka Min Kitābi Rabbika Lā Mubaddila Likalimātihi Wa Lan Tajida Min Dūnihi Multaĥadāan.
Dan bacakanlah (Muhammad) apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu Kitab Tuhanmu (Al-Qur'an). Tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dan engkau tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain kepada-Nya.
Wa Aşbir Nafsaka Ma`a Al-Ladhīna Yad`ūna Rabbahum Bil-Ghadāati Wa Al-`Ashīyi Yurīdūna Wajhahu Wa Lā Ta`du `Aynāka `Anhum Turīdu Zīnata Al-Ĥayāati Ad-Dunyā Wa Lā Tuţi` Man 'Aghfalnā Qalbahu `An Dhikrinā Wa Attaba`a Hawāhu Wa Kāna 'Amruhu Furuţāan.
Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas.
Wa Quli Al-Ĥaqqu Min Rabbikum Faman Shā'a Falyu'umin Wa Man Shā'a Falyakfur 'Innā 'A`tadnā Lilžžālimīna Nārāan 'Aĥāţa Bihim Surādiquhā Wa 'In Yastaghīthū Yughāthū Bimā'in Kālmuhli Yashwī Al-Wujūha Bi'sa Ash-Sharābu Wa Sā'at Murtafaqāan.
Dan katakanlah (Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barangsiapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir.” Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
'Inna Al-Ladhīna 'Āmanū Wa `Amilū Aş-Şāliĥāti 'Innā Lā Nuđī`u 'Ajra Man 'Aĥsana `Amalāan.
Sungguh, mereka yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Kami benar-benar tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik itu.