'Amwātun Ghayru 'Aĥyā'in Wa Mā Yash`urūna 'Ayyāna Yub`athūna.
(Berhala-berhala itu) benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak mengetahui kapankah (penyembahnya) dibangkitkan.
'Ilahukum 'Ilahun Wāĥidun Fa-Al-Ladhīna Lā Yu'uminūna Bil-'Ākhirati Qulūbuhum Munkiratun Wa Hum Mustakbirūna.
Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaan Allah), dan mereka adalah orang yang sombong.
Lā Jarama 'Anna Allāha Ya`lamu Mā Yusirrūna Wa Mā Yu`linūna 'Innahu Lā Yuĥibbu Al-Mustakbirīna.
Tidak diragukan lagi bahwa Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang yang sombong.
Wa 'Idhā Qīla Lahum Mādhā 'Anzala Rabbukum Qālū 'Asāţīru Al-'Awwalīna.
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Apakah yang telah diturunkan Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Dongeng-dongeng orang dahulu,”
Liyaĥmilū 'Awzārahum Kāmilatan Yawma Al-Qiyāmati Wa Min 'Awzāri Al-Ladhīna Yuđillūnahum Bighayri `Ilmin 'Alā Sā'a Mā Yazirūna.
(ucapan mereka) menyebabkan mereka pada hari Kiamat memikul dosa-dosanya sendiri secara sempurna, dan sebagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, alangkah buruknya (dosa) yang mereka pikul itu.
Qad Makara Al-Ladhīna Min Qablihim Fa'ataá Allāhu Bunyānahum Mina Al-Qawā`idi Fakharra `Alayhimu As-Saqfu Min Fawqihim Wa 'Atāhumu Al-`Adhābu Min Ĥaythu Lā Yash`urūna.
Sungguh, orang-orang yang sebelum mereka telah mengadakan tipu daya, maka Allah menghancurkan rumah-rumah mereka mulai dari pondasinya, lalu atap (rumah itu) jatuh menimpa mereka dari atas, dan siksa itu datang kepada mereka dari arah yang tidak mereka sadari.
Thumma Yawma Al-Qiyāmati Yukhzīhim Wa Yaqūlu 'Ayna Shurakā'iya Al-Ladhīna Kuntum Tushāqqūna Fīhim Qāla Al-Ladhīna 'Ūtū Al-`Ilma 'Inna Al-Khizya Al-Yawma Wa As-Sū'a `Alaá Al-Kāfirīna.
Kemudian Allah menghinakan mereka pada hari Kiamat, dan berfirman, “Di manakah sekutu-sekutu-Ku itu (yang karena membelanya) kamu selalu memusuhi mereka (nabi-nabi dan orang yang beriman)?” Orang-orang yang diberi ilmu berkata, “Sesungguhnya kehinaan dan azab pada hari ini ditimpakan kepada orang yang kafir,”
Al-Ladhīna Tatawaffāhumu Al-Malā'ikatu Žālimī 'Anfusihim Fa'alqaw As-Salama Mā Kunnā Na`malu Min Sū'in Balaá 'Inna Allāha `Alīmun Bimā Kuntum Ta`malūna.
(yaitu) orang yang dicabut nyawanya oleh para malaikat dalam keadaan (berbuat) zalim kepada diri sendiri, lalu mereka menyerahkan diri (sambil berkata), “Kami tidak pernah mengerjakan sesuatu kejahatan pun.” (Malaikat menjawab), “Pernah! Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan.”
Fādkhulū 'Abwāba Jahannama Khālidīna Fīhā Falabi'sa Mathwaá Al-Mutakabbirīna.
Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Pasti itu seburuk-buruk tempat orang yang menyombongkan diri.
Wa Qīla Lilladhīna Attaqaw Mādhā 'Anzala Rabbukum Qālū Khayrāan Lilladhīna 'Aĥsanū Fī Hadhihi Ad-Dunyā Ĥasanatun Wa Ladāru Al-'Ākhirati Khayrun Wa Lani`ma Dāru Al-Muttaqīna.
Dan kemudian dikatakan kepada orang yang bertakwa, “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Kebaikan.” Bagi orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (balasan) yang baik. Dan sesungguhnya negeri akhirat pasti lebih baik. Dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa,