Wa 'Idhā Baddalnā 'Āyatan Makāna 'Āyatin Wa Allāhu 'A`lamu Bimā Yunazzilu Qālū 'Innamā 'Anta Muftarin Bal 'Aktharuhum Lā Ya`lamūna.
Dan apabila Kami mengganti suatu ayat dengan ayat yang lain, dan Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata, “Sesungguhnya engkau (Muhammad) hanya mengada-ada saja.” Sebenarnya kebanyakan mereka tidak mengetahui.
Qul Nazzalahu Rūĥu Al-Qudusi Min Rabbika Bil-Ĥaqqi Liyuthabbita Al-Ladhīna 'Āmanū Wa Hudan Wa Bushraá Lilmuslimīna.
Katakanlah, “Rohulkudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah).”
Wa Laqad Na`lamu 'Annahum Yaqūlūna 'Innamā Yu`allimuhu Basharun Lisānu Al-Ladhī Yulĥidūna 'Ilayhi 'A`jamīyun Wa Hadhā Lisānun `Arabīyun Mubīnun.
Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata, “Sesungguhnya Al-Qur'an itu hanya diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad).” Bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa Muhammad belajar) kepadanya adalah bahasa ‘Ajam, padahal ini (Al-Qur'an) adalah dalam bahasa Arab yang jelas.
'Inna Al-Ladhīna Lā Yu'uminūna Bi'āyāti Allāhi Lā Yahdīhimu Allāhu Wa Lahum `Adhābun 'Alīmun.
Sesungguhnya orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (Al-Qur'an), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan mereka akan mendapat azab yang pedih.
'Innamā Yaftarī Al-Kadhiba Al-Ladhīna Lā Yu'uminūna Bi'āyāti Allāhi Wa 'Ūlā'ika Humu Al-Kādhibūna.
Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah pembohong.
Man Kafara Billāhi Min Ba`di 'Īmānihi 'Illā Man 'Ukriha Wa Qalbuhu Muţma'innun Bil-'Īmāni Wa Lakin Man Sharaĥa Bil-Kufri Şadrāan Fa`alayhim Ghađabun Mina Allāhi Wa Lahum `Adhābun `Ažīmun.
Barangsiapa kafir kepada Allah setelah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan mereka akan mendapat azab yang besar.
Dhālika Bi'annahumu Astaĥabbū Al-Ĥayāata Ad-Dunyā `Alaá Al-'Ākhirati Wa 'Anna Allāha Lā Yahdī Al-Qawma Al-Kāfirīna.
Yang demikian itu disebabkan karena mereka lebih mencintai kehidupan di dunia daripada akhirat, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.
'Ūlā'ika Al-Ladhīna Ţaba`a Allāhu `Alaá Qulūbihim Wa Sam`ihim Wa 'Abşārihim Wa 'Ūlā'ika Humu Al-Ghāfilūna.
Mereka itulah orang yang hati, pendengaran, dan penglihatannya telah dikunci oleh Allah. Mereka itulah orang yang lalai.
Lā Jarama 'Annahum Fī Al-'Ākhirati Humu Al-Khāsirūna.
Pastilah mereka termasuk orang yang rugi di akhirat nanti.
Thumma 'Inna Rabbaka Lilladhīna Hājarū Min Ba`di Mā Futinū Thumma Jāhadū Wa Şabarū 'Inna Rabbaka Min Ba`dihā Laghafūrun Raĥīmun.
Kemudian Tuhanmu (pelindung) bagi orang yang berhijrah setelah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan bersabar, sungguh, Tuhanmu setelah itu benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.