سَرَابِيْلُهُمْ مِّنْ قَطِرَانٍ وَّتَغْشٰى وُجُوْهَهُمُ النَّارُۙ ( ابراهيم: ٥٠ )
Sarābīluhum Min Qaţirānin Wa Taghshaá Wujūhahum An-Nāru. (ʾIbrāhīm 14:50)
Artinya:
Pakaian mereka dari cairan aspal, dan wajah mereka ditutup oleh api neraka, (QS. [14] Ibrahim : 50)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Pakaian mereka terbuat dari cairan aspal yang mempercepat pembakaran, dan wajah mereka ditutup oleh kobaran api neraka yang menyala-nyala.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Ayat-ayat ini menerangkan keadaan manusia waktu dibangkitkan dari kubur setelah kehancuran dunia. Mereka bangkit dari kubur menuju dan berhenti di hadapan Allah Yang Maha Perkasa untuk menerima keputusan hukuman. Pada hari itu, tidak ada teman akrab yang dapat membantu dan menolong, tidak ada anak dan famili yang dapat menghibur hati dari perasaan gundah yang sedang terasa dan tidak seorangpun yang dapat berlindung diri kepada seseorang pun, kecuali kepada Tuhan Yang Mahakuasa.
Setelah Allah swt menggambarkan kekuasaan dan keperkasaan-Nya pada hari itu, Dia menggambarkan kelemahan dan ketidakberdayaan orang-orang yang berdosa waktu itu dengan menerangkan keadaan mereka yang sedang diazab, yaitu:
1. Orang yang berdosa waktu itu diikat menjadi satu dengan yang lain, mulai dari tangan sampai ke kaki mereka bersama-sama dengan sesembahan mereka waktu hidup di dunia. Keadaan mereka ini menunjukkan kesamaan sikap dan tindakan mereka sewaktu hidup di dunia. Karena sama-sama kafir kepada Allah, maka sepantasnya mereka sama-sama mendapat azab pula, sebagaimana diterangkan dalam firman-Nya:
Maka mereka (sesembahan itu) dijungkirkan ke dalam neraka bersama orang-orang yang sesat, dan bala tentara Iblis semuanya. (asy-Syuara/26: 94-95)
2. Mereka memakai pakaian yang terbuat dari aspal. Yang dimaksud oleh ayat ini bukanlah pakaian dalam arti yang sebenarnya, tetapi seluruh tubuh orang-orang yang berdosa waktu itu diliputi oleh aspal panas. Dengan demikian, dapat digambarkan empat macam azab yang sedang diderita oleh orang-orang kafir itu, yaitu aspal panas yang membakar dan menghanguskan tubuh, bergejolaklah api di tubuh, warna hitam yang mengerikan, dan bau daging yang membusuk.
3. Muka mereka dijilat api. Senada dengan ayat ini, firman Allah swt:
Pada hari mereka diseret ke neraka pada wajahnya. (Dikatakan kepada mereka), "Rasakanlah sentuhan api neraka." (al-Qamar/54: 48)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Pakaian mereka adalah dari ter.
Maksudnya pakaian yang dikenakan oleh ahli neraka terbuat dari ter (aspal) yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit kulit unta.
Qatadah mengatakan bahwa ter merupakan suatu bahan yang mudah terbakar.
Lafaz qatiran dikatakan pula qatran, seperti yang dikatakan oleh seorang penyair bernama Abun Najm dalam salah satu bait syairnya,
"Apabila unta itu dipoles dengan ter, ia seakan-akan bagaikan angin yang bertiup ke arah yang ditujunya (karena kepanasan)."
Ibnu Abbas mengatakan bahwa qatiran adalah tembaga yang dilebur, dan adakalanya dia membaca ayat ini dengan bacaan berikut:
Pakaian mereka adalah dari ter.
Makna yang dimaksud ialah tembaga yang dilebur, kemudian panasnya telah mereda. Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Ikrimah, Sa’id ibnu Jubair, Al-Hasan, dan Qatadah.
Firman Allah Swt.:
...dan muka mereka ditutup oleh api neraka.
Ayat ini maknanya sama dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat. ((Al Mu'minun:104)
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Ishaq, telah menceritakan kepada kami Aban ibnu Yazid, dari Yahya ibnu Abu kasir, dari Zaid, dari Abu Salam, dari Abu Malik Al-Asy'ari yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Ada empat perkara di dalam umatku termasuk perkara Jahiliah yang masih belum mereka tinggalkan, yaitu membangga-banggakan diri dengan kedudukan, mendiskreditkan nasab (keturunan), meminta hujan melalui bintang-bintang, dan niyahah (menangis ala Jahiliah) karena ditinggal mati. Wanita yang ber-niyahah bila masih belum tobat sebelum matinya, kelak di hari kiamat dibangkitkan dengan memakai pakaian dari ter dan baju kurung dari penyakit kurap.
Hadis diketengahkan oleh Imam Muslim secara munfarid.
Di dalam hadis Al-Qasim, dari Abu Umamah r.a., disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Wanita yang ber-niyahah jika (mati dalam keadaan) belum bertobat, akan diberdirikan di tengah jalan antara surga dan neraka, pakaiannya adalah dari ter, sedangkan mukanya ditutupi oleh api neraka.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Pakaian mereka) baju-baju mereka (adalah dari aspal) yang sangat mudah menyala (dan tertutuplah) ditutuplah (muka mereka oleh api neraka).
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Sekujur tubuh mereka dibalur dengan cairan sejenis tir, hingga seolah-olah seperti pakaian yang melekat di badan mereka, sementara wajah mereka tertutupi api.