Qālat Lahum Rusuluhum 'In Naĥnu 'Illā Basharun Mithlukum Wa Lakinna Allāha Yamunnu `Alaá Man Yashā'u Min `Ibādihi Wa Mā Kāna Lanā 'An Na'tiyakum Bisulţānin 'Illā Bi'idhni Allāhi Wa `Alaá Allāhi Falyatawakkal Al-Mu'uminūna.
Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka, “Kami hanyalah manusia seperti kamu, tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Tidak pantas bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah. Dan hanya kepada Allah saja hendaknya orang yang beriman bertawakal.
Wa Mā Lanā 'Allā Natawakkala `Alaá Allāhi Wa Qad Hadānā Subulanā Wa Lanaşbiranna `Alaá Mā 'Ādhaytumūnā Wa `Alaá Allāhi Falyatawakkal Al-Mutawakkilūna.
Dan mengapa kami tidak akan bertawakal kepada Allah, sedangkan Dia telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh, akan tetap bersabar terhadap gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang yang bertawakal berserah diri.”
Wa Qāla Al-Ladhīna Kafarū Lirusulihim Lanukhrijannakum Min 'Arđinā 'Aw Lata`ūdunna Fī Millatinā Fa'awĥaá 'Ilayhim Rabbuhum Lanuhlikanna Až-Žālimīna.
Dan orang-orang kafir berkata kepada rasul-rasul mereka, “Kami pasti akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu benar-benar kembali kepada agama kami.” Maka Tuhan mewahyukan kepada mereka, “Kami pasti akan membinasakan orang yang zalim itu.
Wa Lanuskinannakum Al-'Arđa Min Ba`dihim Dhālika Liman Khāfa Maqāmī Wa Khāfa Wa`īdi.
Dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu setelah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (menghadap) ke hadirat-Ku dan takut akan ancaman-Ku.”
Wa Astaftaĥū Wa Khāba Kullu Jabbārin `Anīdin.
Dan mereka memohon diberi kemenangan dan binasalah semua orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala,
Min Warā'ihi Jahannamu Wa Yusqaá Min Mā'in Şadīdin.
di hadapannya ada neraka Jahanam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah,
Yatajarra`uhu Wa Lā Yakādu Yusīghuhu Wa Ya'tīhi Al-Mawtu Min Kulli Makānin Wa Mā Huwa Bimayyitin Wa Min Warā'ihi `Adhābun Ghalīžun.
diteguk-teguknya (air nanah itu) dan dia hampir tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati; dan di hadapannya (masih ada) azab yang berat.
Mathalu Al-Ladhīna Kafarū Birabbihim 'A`māluhum Karamādin Ashtaddat Bihi Ar-Rīĥu Fī Yawmin `Āşifin Lā Yaqdirūna Mimmā Kasabū `Alaá Shay'in Dhālika Huwa Ađ-Đalālu Al-Ba`īdu.
Perumpamaan orang yang ingkar kepada Tuhannya, perbuatan mereka seperti abu yang ditiup oleh angin keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak kuasa (mendatangkan manfaat) sama sekali dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.
'Alam Taraá 'Anna Allāha Khalaqa As-Samāwāti Wa Al-'Arđa Bil-Ĥaqqi 'In Yasha' Yudh/hibkum Wa Ya'ti Bikhalqin Jadīdin.
Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak (benar)? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu),
Wa Mā Dhālika `Alaá Allāhi Bi`azīzin.
dan yang demikian itu tidak sukar bagi Allah.