Ayat ini menggambarkan tiga perumpamaan kehidupan orang-orang mukmin di surga. Dari tiga perumpamaan itu tergambar tingkatan kehidupan rohani yang tinggi yang telah dicapai mereka. Gambaran itu ialah:
1. Doa mereka, dimulai dengan menyebut, "Subhanaka Allahumma"
2. Salam penghormatan mereka ialah, "Salam".
3. Akhir doa mereka ialah, "Alhamdulillahi Rabbil Â'lamin".
Doa ialah permohonan yang dipanjatkan kepada Yang Mahaagung, dengan sepenuh hati dengan kata-kata yang penuh hormat, karena merasakan keagungan tempat meminta. Pengakuan akan keagungan Allah itu diungkapkan dengan perkataan "subhanaka Allahumma" (Maha Suci Engkau, wahai Allah). Kalimat ini memberi pengertian bahwa Allah Maha Esa, hanya Dia sendirilah yang berhak disembah, yang berhak diagungkan. Setiap makhluk wajib menghambakan diri kepada-Nya selama-lamanya, baik di dunia maupun di akhirat. Makhluk yang seperti inilah yang berhak memperoleh kebahagiaan dan kenikmatan yang abadi pula.
Salam penghormatan mereka ialah "salam" yang maksudnya ialah agar sejahtera dan selamat dari yang tidak disukai dan diingini. Salam penghormatan ini telah selalu pula mereka ucapkan selama hidup di dunia.
Dalam Surah al-Ahzab/33: 44 diterangkan bahwa "salam" itu pun me-rupakan salam yang diucapkan oleh Allah kepada orang-orang yang beriman waktu mereka pertama kali menjumpai Allah di akhirat. Allah berfirman:
Penghormatan mereka (orang-orang mukmin itu) ketika mereka menemui-Nya ialah, "Salam," dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka. (al-Ahzab/33: 44)
Salam penghormatan ini pula yang diucapkan oleh para malaikat kepada mereka, waktu mereka pertama kali masuk surga.
Allah berfirman:
Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantar ke dalam surga berrombongan. Sehingga apabila mereka sampai kepadanya (surga), dan pintu-pintunya telah dibukakan, penjaga-penjaganya berkata kepada mereka, "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! Maka masuklah, kamu kekal di dalamnya." (az-Zumar/39: 73)
Dan dalam penghormatan ini pula yang diucapkan oleh sesama orang-orang yang beriman di dalam surga. Allah berfirman:
Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang tidak berguna, kecuali (ucapan) salam. Dan di dalamnya bagi mereka ada rezeki pagi dan petang. (Maryam/19: 62)
Ketinggian kehidupan rohani yang dicapai oleh orang-orang yang beriman di dalam surga nanti dipahami pula dari setiap penutup doa dan permintaan yang mereka panjatkan kepada Allah, yaitu "Alhamdulillahi Rabbil Â'lamin" (Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam). Ucapan ini pula yang diucapkan oleh orang-orang yang beriman di waktu pertama kali masuk surga.
Allah berfirman:
Dan mereka berkata, "Segala Puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah memberi tempat ini kepada kami sedang kami (diperkenankan) menempati surga di mana saja yang kami kehendaki." Maka (surga itulah) sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal. (az-Zumar/39: 74)
Dan ucapan ini pula yang diucapkan para malaikat di waktu mereka berada di sekeliling Arsy. Allah berfirman:
Dan engkau (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat melingkar di sekeliling Arsy, bertasbih sambil memuji Tuhannya; lalu diberikan keputusan di antara mereka (hamba-hamba Allah) secara adil dan dikatakan, "Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam." (az-Zumar/39: 75)
Dari ayat ini dipahami bahwa wajib atas tiap-tiap orang yang beriman mensucikan jiwanya, dan membersihkan dirinya. Cara mensucikan jiwa dan membersihkan diri itu ialah dengan beribadah kepada Allah, mengendalikan hawa nafsu dan mengarahkannya untuk mengerjakan perbuatan yang baik dan amal yang saleh. Bukanlah membersihkan diri itu dengan menggunakan perantara, seperti menjadikan perantara orang-orang yang dianggap keramat dan sebagainya, atau mengharapkan syafaat dari padanya. Bahkan perbuatan yang demikian itu dapat menjurus kearah kemusyrikan. Allah berfirman:
(Pahala dari Allah) itu bukanlah angan-anganmu dan bukan (pula) angan-angan Ahli Kitab. Barang siapa mengerjakan kejahatan, niscaya akan dibalas sesuai dengan kejahatan itu dan dia tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong selain Allah. (an-Nisa/4: 123)
Tiga macam perumpamaan kehidupan rohani yang tinggi yang diperoleh oleh ahli surga itu hendaklah selalu dibiasakan dan diamalkan oleh orang-orang yang beriman selama mereka hidup di dunia agar mereka memperoleh kebahagiaan yang abadi pula.