Wa Mā Takūnu Fī Sha'nin Wa Mā Tatlū Minhu Min Qur'ānin Wa Lā Ta`malūna Min `Amalin 'Illā Kunnā `Alaykum Shuhūdāan 'Idh Tufīđūna Fīhi Wa Mā Ya`zubu `An Rabbika Min Mithqāli Dharratin Fī Al-'Arđi Wa Lā Fī As-Samā'i Wa Lā 'Aşghara Min Dhālika Wa Lā 'Akbara 'Illā Fī Kitābin Mubīnin.
Dan tidakkah engkau (Muhammad) berada dalam suatu urusan, dan tidak membaca suatu ayat Al-Qur'an serta tidak pula kamu melakukan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya. Tidak lengah sedikit pun dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah, baik di bumi ataupun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu, melainkan semua tercatat dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
'Alā 'Inna 'Awliyā'a Allāhi Lā Khawfun `Alayhim Wa Lā Hum Yaĥzanūna.
Ingatlah wali-wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
Al-Ladhīna 'Āmanū Wa Kānū Yattaqūna.
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan senantiasa bertakwa.
Lahumu Al-Bushraá Fī Al-Ĥayāati Ad-Dunyā Wa Fī Al-'Ākhirati Lā Tabdīla Likalimāti Allāhi Dhālika Huwa Al-Fawzu Al-`Ažīmu.
Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak ada perubahan bagi janji-janji Allah. Demikian itulah kemenangan yang agung.
Wa Lā Yaĥzunka Qawluhum 'Inna Al-`Izzata Lillāhi Jamī`āan Huwa As-Samī`u Al-`Alīmu.
Dan janganlah engkau (Muhammad) sedih oleh perkataan mereka. Sungguh, kekuasaan itu seluruhnya milik Allah. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
'Alā 'Inna Lillāhi Man Fī As-Samāwāti Wa Man Fī Al-'Arđi Wa Mā Yattabi`u Al-Ladhīna Yad`ūna Min Dūni Allāhi Shurakā'a 'In Yattabi`ūna 'Illā Až-Žanna Wa 'In Hum 'Illā Yakhruşūna.
Ingatlah, milik Allah meliputi siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi. Dan orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah, tidaklah mengikuti (suatu keyakinan). Mereka hanya mengikuti persangkaan belaka, dan mereka hanyalah menduga-duga.
Huwa Al-Ladhī Ja`ala Lakum Al-Layla Litaskunū Fīhi Wa An-Nahāra Mubşirāan 'Inna Fī Dhālika L'āyātin Liqawmin Yasma`ūna.
Dialah yang menjadikan malam bagimu agar kamu beristirahat padanya dan menjadikan siang terang benderang. Sungguh, yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar.
Qālū Attakhadha Allāhu Waladāan Subĥānahu Huwa Al-Ghanīyu Lahu Mā Fī As-Samāwāti Wa Mā Fī Al-'Arđi 'In `Indakum Min Sulţānin Bihadhā 'Ataqūlūna `Alaá Allāhi Mā Lā Ta`lamūna.
Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata, “Allah mempunyai anak.” Mahasuci Dia, Dialah Yang Mahakaya; milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Kamu tidak mempunyai alasan kuat tentang ini. Pantaskah kamu mengatakan tentang Allah apa yang kamu tidak ketahui?
Qul 'Inna Al-Ladhīna Yaftarūna `Alaá Allāhi Al-Kadhiba Lā Yufliĥūna.
Katakanlah, “Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak akan beruntung.”
Matā`un Fī Ad-Dunyā Thumma 'Ilaynā Marji`uhum Thumma Nudhīquhum Al-`Adhāba Ash-Shadīda Bimā Kānū Yakfurūna.
(Bagi mereka) kesenangan (sesaat) ketika di dunia, selanjutnya kepada Kamilah mereka kembali, kemudian Kami rasakan kepada mereka azab yang berat, karena kekafiran mereka.