'Athumma 'Idhā Mā Waqa`a 'Āmantum Bihi 'Āl'āna Wa Qad Kuntum Bihi Tasta`jilūna.
Kemudian apakah setelah azab itu terjadi, kamu baru mempercayainya? Apakah (baru) sekarang, padahal sebelumnya kamu selalu meminta agar disegerakan?
Thumma Qīla Lilladhīna Žalamū Dhūqū `Adhāba Al-Khuldi Hal Tujzawna 'Illā Bimā Kuntum Taksibūna.
Kemudian dikatakan kepada orang-orang yang zalim itu, “Rasakanlah olehmu siksaan yang kekal. Kamu tidak diberi balasan, melainkan (sesuai) dengan apa yang telah kamu lakukan.”
Wa Yastanbi'ūnaka 'Aĥaqqun Huwa Qul 'Ī Wa Rabbī 'Innahu Laĥaqqun Wa Mā 'Antum Bimu`jizīna.
Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad), “Benarkah (azab yang dijanjikan) itu?” Katakanlah, “Ya, demi Tuhanku, sesungguhnya (azab) itu pasti benar dan kamu sekali-kali tidak dapat menghindar.”
Wa Law 'Anna Likulli Nafsin Žalamat Mā Fī Al-'Arđi Lāftadat Bihi Wa 'Asarrū An-Nadāmata Lammā Ra'aw Al-`Adhāba Wa Quđiya Baynahum Bil-Qisţi Wa Hum Lā Yužlamūna.
Dan kalau setiap orang yang zalim itu (mempunyai) segala yang ada di bumi, tentu dia menebus dirinya dengan itu, dan mereka menyembunyikan penyesalannya ketika mereka telah menyaksikan azab itu. Kemudian diberi keputusan di antara mereka dengan adil, dan mereka tidak dizalimi.
'Alā 'Inna Lillāhi Mā Fī As-Samāwāti Wa Al-'Arđi 'Alā 'Inna Wa`da Allāhi Ĥaqqun Wa Lakinna 'Aktharahum Lā Ya`lamūna.
Ketahuilah sesungguhnya milik Allah-lah apa yang ada di langit dan di bumi. Bukankah janji Allah itu benar? Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
Huwa Yuĥyī Wa Yumītu Wa 'Ilayhi Turja`ūna.
Dialah yang menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Yā 'Ayyuhā An-Nāsu Qad Jā'atkum Maw`ižatun Min Rabbikum Wa Shifā'un Limā Fī Aş-Şudūri Wa Hudan Wa Raĥmatun Lilmu'uminīna.
Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.
Qul Bifađli Allāhi Wa Biraĥmatihi Fabidhālika Falyafraĥū Huwa Khayrun Mimmā Yajma`ūna.
Katakanlah (Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”
Qul 'Ara'aytum Mā 'Anzala Allāhu Lakum Min Rizqin Faja`altum Minhu Ĥarāmāan Wa Ĥalālāan Qul 'Ālllahu 'Adhina Lakum 'Am `Alaá Allāhi Taftarūna.
Katakanlah (Muhammad), “Terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan sebagiannya halal.” Katakanlah, “Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (ten-tang ini) ataukah kamu mengada-ada atas nama Allah?”
Wa Mā Žannu Al-Ladhīna Yaftarūna `Alaá Allāhi Al-Kadhiba Yawma Al-Qiyāmati 'Inna Allāha Ladhū Fađlin `Alaá An-Nāsi Wa Lakinna 'Aktharahum Lā Yashkurūna.
Dan apakah dugaan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah pada hari Kiamat? Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia (yang dilimpahkan) kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur.