Wa 'In Kadhdhabūka Faqul Lī `Amalī Wa Lakum `Amalukum 'Antum Barī'ūna Mimmā 'A`malu Wa 'Anā Barī'un Mimmā Ta`malūna.
Dan jika mereka (tetap) mendustakanmu (Muhammad), maka katakanlah, “Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Wa Minhum Man Yastami`ūna 'Ilayka 'Afa'anta Tusmi`u Aş-Şumma Wa Law Kānū Lā Ya`qilūna.
Dan di antara mereka ada yang mendengarkan engkau (Muhammad). Tetapi apakah engkau dapat menjadikan orang yang tuli itu mendengar walaupun mereka tidak mengerti?
Wa Minhum Man Yanžuru 'Ilayka 'Afa'anta Tahdī Al-`Umya Wa Law Kānū Lā Yubşirūna.
Dan di antara mereka ada yang melihat kepada engkau. Tetapi apakah engkau dapat memberi petunjuk kepada orang yang buta, walaupun mereka tidak memperhatikan?
'Inna Allāha Lā Yažlimu An-Nāsa Shay'āan Wa Lakinna An-Nāsa 'Anfusahum Yažlimūna.
Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikit pun, tetapi manusia itulah yang menzalimi dirinya sendiri.
Wa Yawma Yaĥshuruhum Ka'an Lam Yalbathū 'Illā Sā`atan Mina An-Nahāri Yata`ārafūna Baynahum Qad Khasira Al-Ladhīna Kadhdhabū Biliqā'i Allāhi Wa Mā Kānū Muhtadīna.
Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa) seakan-akan tidak pernah berdiam (di dunia) kecuali sesaat saja pada siang hari, (pada waktu) mereka saling berkenalan. Sungguh rugi orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk.
Wa 'Immā Nuriyannaka Ba`đa Al-Ladhī Na`iduhum 'Aw Natawaffayannaka Fa'ilaynā Marji`uhum Thumma Allāhu Shahīdun `Alaá Mā Yaf`alūna.
Dan jika Kami perlihatkan kepadamu (Muhammad) sebagian dari (siksaan) yang Kami janjikan kepada mereka, (tentulah engkau akan melihatnya) atau (jika) Kami wafatkan engkau (sebelum itu), maka kepada Kami (jualah) mereka kembali, dan Allah menjadi saksi atas apa yang mereka kerjakan.
Wa Likulli 'Ummatin Rasūlun Fa'idhā Jā'a Rasūluhum Quđiya Baynahum Bil-Qisţi Wa Hum Lā Yužlamūna.
Dan setiap umat (mempunyai) rasul. Maka apabila rasul mereka telah datang, diberlakukanlah hukum bagi mereka dengan adil dan (sedikit pun) tidak dizalimi.
Wa Yaqūlūna Mataá Hādhā Al-Wa`du 'In Kuntum Şādiqīna.
Dan mereka mengatakan, ”Bilakah (datangnya) ancaman itu, jika kamu orang-orang yang benar?”
Qul Lā 'Amliku Linafsī Đarrāan Wa Lā Naf`āan 'Illā Mā Shā'a Allāhu Likulli 'Ummatin 'Ajalun 'Idhā Jā'a 'Ajaluhum Falā Yasta'khirūna Sā`atan Wa Lā Yastaqdimūna.
Katakanlah (Muhammad), “Aku tidak kuasa menolak mudarat maupun mendatangkan manfaat kepada diriku, kecuali apa yang Allah kehendaki.” Bagi setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.
Qul 'Ara'aytum 'In 'Atākum `Adhābuhu Bayātāan 'Aw Nahārāan Mādhā Yasta`jilu Minhu Al-Mujrimūna.
Katakanlah, “Terangkanlah kepadaku, jika datang kepada kamu siksaan-Nya pada waktu malam atau siang hari, manakah yang diminta untuk disegerakan orang-orang yang berdosa itu?”