Wa Law Yu`ajjilu Allāhu Lilnnāsi Ash-Sharra Asti`jālahum Bil-Khayri Laquđiya 'Ilayhim 'Ajaluhum Fanadharu Al-Ladhīna Lā Yarjūna Liqā'anā Fī Ţughyānihim Ya`mahūna.
Dan kalau Allah menyegerakan keburukan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pasti diakhiri umur mereka. Namun Kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami, bingung di dalam kesesatan mereka.
Wa 'Idhā Massa Al-'Insāna Ađ-Đurru Da`ānā Lijanbihi 'Aw Qā`idāan 'Aw Qā'imāan Falammā Kashafnā `Anhu Đurrahu Marra Ka'an Lam Yad`unā 'Ilaá Đurrin Massahu Kadhālika Zuyyina Lilmusrifīna Mā Kānū Ya`malūna.
Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampaui batas apa yang mereka kerjakan.
Wa Laqad 'Ahlaknā Al-Qurūna Min Qablikum Lammā Žalamū Wa Jā'at/hum Rusuluhum Bil-Bayyināti Wa Mā Kānū Liyu'uminū Kadhālika Najzī Al-Qawma Al-Mujrimīna.
Dan sungguh, Kami telah membinasakan umat-umat sebelum kamu, ketika mereka berbuat zalim, padahal para rasul mereka telah datang membawa keterangan-keterangan (yang nyata), tetapi mereka sama sekali tidak mau beriman. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat dosa.
Thumma Ja`alnākum Khalā'ifa Fī Al-'Arđi Min Ba`dihim Linanžura Kayfa Ta`malūna.
Kemudian Kami jadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (mereka) di bumi setelah mereka, untuk Kami lihat bagaimana kamu berbuat.
Wa 'Idhā Tutlaá `Alayhim 'Āyātunā Bayyinātin Qāla Al-Ladhīna Lā Yarjūna Liqā'anā A'ti Biqur'ānin Ghayri Hādhā 'Aw Baddilhu Qul Mā Yakūnu Lī 'An 'Ubaddilahu Min Tilqā'i Nafsī 'In 'Attabi`u 'Illā Mā Yūĥaá 'Ilayya 'Innī 'Akhāfu 'In `Aşaytu Rabbī `Adhāba Yawmin `Ažīmin.
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami dengan jelas, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata, “Datangkanlah kitab selain Al-Qur'an ini atau gantilah.” Katakanlah (Muhammad), “Tidaklah pantas bagiku menggantinya atas kemauanku sendiri. Aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku. Aku benar-benar takut akan azab hari yang besar (Kiamat) jika mendurhakai Tuhanku.”
Qul Law Shā'a Allāhu Mā Talawtuhu `Alaykum Wa Lā 'Adrākum Bihi Faqad Labithtu Fīkum `Umurāan Min Qablihi 'Afalā Ta`qilūna.
Katakanlah (Muhammad), “Jika Allah menghendaki, niscaya aku tidak membacakannya kepadamu dan Allah tidak (pula) memberitahukannya kepadamu.” Aku telah tinggal bersamamu beberapa lama sebelumnya (sebelum turun Al-Qur'an). Apakah kamu tidak mengerti?
Faman 'Ažlamu Mimman Aftaraá `Alaá Allāhi Kadhibāan 'Aw Kadhdhaba Bi'āyātihi 'Innahu Lā Yufliĥu Al-Mujrimūna.
Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang berbuat dosa itu tidak akan beruntung.
Wa Ya`budūna Min Dūni Allāhi Mā Lā Yađurruhum Wa Lā Yanfa`uhum Wa Yaqūlūna Hā'uulā' Shufa`ā'uunā `Inda Allāhi Qul 'Atunabbi'ūna Allāha Bimā Lā Ya`lamu Fī As-Samāwāti Wa Lā Fī Al-'Arđi Subĥānahu Wa Ta`ālaá `Ammā Yushrikūna.
Dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan bencana kepada mereka dan tidak (pula) memberi manfaat, dan mereka berkata, “Mereka itu adalah pemberi syafaat kami di hadapan Allah.” Katakanlah, “Apakah kamu akan memberitahu kepada Allah sesuatu yang tidak diketahui-Nya apa yang di langit dan tidak (pula) yang di bumi?” Mahasuci Allah dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan itu.
Wa Mā Kāna An-Nāsu 'Illā 'Ummatan Wāĥidatan Fākhtalafū Wa Lawlā Kalimatun Sabaqat Min Rabbika Laquđiya Baynahum Fīmā Fīhi Yakhtalifūna.
Dan manusia itu dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidak karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu, pastilah telah diberi keputusan (di dunia) di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu.
Wa Yaqūlūna Lawlā 'Unzila `Alayhi 'Āyatun Min Rabbihi Faqul 'Innamā Al-Ghaybu Lillāhi Fāntažirū 'Innī Ma`akum Mina Al-Muntažirīna.
Dan mereka berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu bukti (mukjizat) dari Tuhannya?” Katakanlah, “Sungguh, segala yang gaib itu hanya milik Allah; sebab itu tunggu (sajalah) olehmu. Ketahuilah aku juga menunggu bersama kamu.”